Hello Ojel, boleh
berbagi cerita awalnya karir Ojel hingga menjadi seorang Director of Photography (DP?)
Sejak SMP secara gak
langsung sudah diajarkan menggunakan kamera foto dan video sampe ke proses
editing oleh ayah saya. Saat itu segalanya masih dengan teknologi analog. Lalu saat kuliah mengalami
proses transisi ke teknologi baru, yaitu digital. Sejak itu, saya mulai banyak
mengerjakan iklan, video music, video
profile, 3D/ 2D animasi, specialFX
dan motion graphic. Pernah membantu
mengerjakan film layar lebar untuk film festival. Dua tahun belakangan ini,
banyak mengerjakan film dokumentar dan lebih banyak motret dan memegang
kamera.
Apa sih tugas2 dan
aktifitas DP di dunia perfilman?
Di saat PRE-PRODUCTION:
Cinematographer atau Director of Photography (DP) berdiskusi
dengan Sutradara mengenai visi Sutradara tentang film, baik secara keseluruhan
maupun detil setiap scene. Berdasarkan itu, DP menghitung kebutuhan apa saja
untuk setiap scene, budget nya, dan
memiih camera crew, mengatur alat2
dan membeli kebutuhan yang bersangkutan dengan departmen kamera.
Memasuki waktu PRODUCTION:
DP mengkoordinasikan crew nya dan
bekerja dengan Sutradara untuk memastikan setiap scene sudah set-up dan
siap untuk direkam sesuai dengan visi Sutradara. Untuk setiap scenes, DP memutuskan kombinasi yang
terbaik kamera, filter dan lensa, sebaiknya kamera ditempatkan di mana, lampu apa
yang pas untuk pencahayaan dan posisinya, dan kapan scene harus diambil. Dalam film skala besar, beberapa DP bisa
mengawasi set-up kamera yang berbeda.
Yang lainnya bisa berlaku sebagai 2nd unit Director,
shooting background atau lokasi tanpa
aktor2. DP mengawasi semuanya, kadang juga mengatur budget photography.
Terakhir adalah POST-PRODUCTION:
DP bekerja dengan processing lab
untuk mencocokkan warna dan mood dari
film (hasil syuting) sesuai dengan keinginan dia dan Sutradara. DP juga
mengawasi catatan harian semua hasil color
grading. Menjadi mata yang sangat kritis dan bagian quality control adalah hal penting selama post-procution.
Bagi teman2 yang ingin
menjadi seorang DP yang sukses, kira2 pendidikan dan kriteria apa yang diperlukan?
Dibutuhkan banyak
latihan teknis yang gak pernah berhenti karena teknologi dibelakangnya sendiri
selalu berkembang konstan sebagai alat2 yang baru dan teknis baru. Kalo mau
mulai bisa dari sekolah filmmaking.
Karena di sana diajarkan pula tentang keseluruhan proses produksi dan belajar
tentang aspek visual. Kalo mau masuk ke dunia perfilman Indonesia, tentunya
banyak bergaul dan selalu membuka wawasan dan menjalin jaringan di bidang ini.
Mulai dari magang, bikin kerjaan kecil baik di iklan, documentaries, video
music ataupun film festival.
Untuk memulai sebagai
seorang DP, minimum perangkat apa yang perlu dimiliki? Minimal punya kamera,
apapun jenisnya. Biasa mengasah insting dan skill dalam pengambilan gambar
foto. Minimal juga mempunyai pengalaman dengan kamera dan ketertarikan dalam photography.
Apa DP harus selalu
membeli dan memakai alat2 terbaru dan tercanggih untuk menghasilkan karya yang
okeh?
Tidak selalu. Yang
penting pengetahuan yang baik dalam penggunaan alat2 yang akan menghasilkan
gambar yang bagus. Dan Kalo memang punya uang dan hobi koleksi lensa, ya kenapa
tidak? Tapi sebenarnya lensa bisa juga disewa sesuai dengan kebutuhan produksi.
Sebaiknya sih minimal
mau mempelajari teknologi semua kamera agar wawasan menjadi lebih luas. Kalo
bisa testing produknya langsung akan lebih baik. Kreativitas vs Alat. Harusnya
dengan peralatan yang terbatas, kita harus bisa bikin sesuatu yang tidak kalah
baiknya. Karena kreativitas akan keluar dengan sendirinya disaat ada
keterbatasan.
Apa sih yang disebut
dengan seorang DP yang sukses?
DP yang bisa
menerjemahkan cerita ke dalam sebuah gambar dengan baik sesuai dengan visi Sutradara.
Gambar yang dihasilkan mempunyai ciri khas tersendiri dan teknisnya selalu
berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Proyek mana yang
paling berkesan bagi Ojel?
Film dokumentar
tentang para nelayan Indonesia. Saya mendapat kesempatan untuk berjumpa dan
melihat secara langsung kehidupan para nelayan Indonesia yang ternyata sangatlah
banyak di seluruh kepulauan Indonesia, berikut kondisi kehidupan bawah lautnya.
Semuanya penuh dengan problema sosial dan intrik politik. Rumit.
Bagaimana Ojel selalu mengikuti
perkembangan alat, software, style, teknik2 di dunia DP?
Waks! Banyak sekali! Just google! seperti (Forum
Cinematographer, Forum Film, www.dpreview.com,
www.red.com,
www.planet5D.com,
aargh.. beneran banyak banget!
Bagi dong, tips untuk membeli
sebuah video camera, camera, lighting dan memilih software yang tepat untuk proyek tertentu.
· Pertama kali tentunya
melakukan review yang banyak tentang teknologi dibelakangnya dan melihat hasil
test produk nya.
· Sesuaikan dengan fungsi,
budget dan kebutuhannya.
· Ingat, teknologi
selalu berkembang konstan, jadi jangan membeli peralatan yang mahal tapi tidak
bisa diinvestasikan atau tidak bisa menghasilkan. Kecuali memang ada dananya
dan terhitung dana bisa kembali.
Menurut Ojel, apa yang
bisa meningkatkan perkembangan film layar lebar di Indonesia?
Film layar lebar Indonesia
bisa maju kalo didukung oleh segenap orang yang terlibat di dalamnya dan juga dukungan
pemerintah. Dari segi pandang seorang DP, selalu belajar dari film bagus yang
sudah pernah dibuat, kemudian membuat sesuatu yang lebih maju, tidak sekedar
meniru begitu saja.
Harapan saya untuk
film Indonesia tentunya bisa maju dan bersaing dengan film asing baik dari segi
kualitas dan kuantitas.
Nah teman2 bisa melihat karya2 Ojel di Rescue Lab
No comments:
Post a Comment