Friday, December 2, 2011

Linda LagiOmongin Gusman OJEL Bangawan


Hello Ojel, boleh berbagi cerita awalnya karir Ojel hingga menjadi seorang Director of Photography (DP?)
Sejak SMP secara gak langsung sudah diajarkan menggunakan kamera foto dan video sampe ke proses editing oleh ayah saya. Saat itu segalanya masih dengan teknologi analog. Lalu saat kuliah mengalami proses transisi ke teknologi baru, yaitu digital. Sejak itu, saya mulai banyak mengerjakan iklan, video music, video profile, 3D/ 2D animasi, specialFX dan motion graphic. Pernah membantu mengerjakan film layar lebar untuk film festival. Dua tahun belakangan ini, banyak mengerjakan film dokumentar dan lebih banyak motret dan memegang kamera. 

Apa sih tugas2 dan aktifitas DP di dunia perfilman?
Di saat PRE-PRODUCTION: Cinematographer atau Director of Photography (DP) berdiskusi dengan Sutradara mengenai visi Sutradara tentang film, baik secara keseluruhan maupun detil setiap scene. Berdasarkan itu, DP menghitung kebutuhan apa saja untuk setiap scene, budget nya, dan memiih camera crew, mengatur alat2 dan membeli kebutuhan yang bersangkutan dengan departmen kamera.

Memasuki waktu PRODUCTION: DP mengkoordinasikan crew nya dan bekerja dengan Sutradara untuk memastikan setiap scene sudah set-up dan siap untuk direkam sesuai dengan visi Sutradara. Untuk setiap scenes, DP memutuskan kombinasi yang terbaik kamera, filter dan lensa, sebaiknya kamera ditempatkan di mana, lampu apa yang pas untuk pencahayaan dan posisinya, dan kapan scene harus diambil. Dalam film skala besar, beberapa DP bisa mengawasi set-up kamera yang berbeda. Yang lainnya bisa berlaku sebagai 2nd unit Director, shooting background atau lokasi tanpa aktor2. DP mengawasi semuanya, kadang juga mengatur budget photography.

Terakhir adalah POST-PRODUCTION: DP bekerja dengan processing lab untuk mencocokkan warna dan mood dari film (hasil syuting) sesuai dengan keinginan dia dan Sutradara. DP juga mengawasi catatan harian semua hasil color grading. Menjadi mata yang sangat kritis dan bagian quality control adalah hal penting selama post-procution.

Bagi teman2 yang ingin menjadi seorang DP yang sukses, kira2 pendidikan dan kriteria apa yang diperlukan?
Dibutuhkan banyak latihan teknis yang gak pernah berhenti karena teknologi dibelakangnya sendiri selalu berkembang konstan sebagai alat2 yang baru dan teknis baru. Kalo mau mulai bisa dari sekolah filmmaking. Karena di sana diajarkan pula tentang keseluruhan proses produksi dan belajar tentang aspek visual. Kalo mau masuk ke dunia perfilman Indonesia, tentunya banyak bergaul dan selalu membuka wawasan dan menjalin jaringan di bidang ini. Mulai dari magang, bikin kerjaan kecil baik di iklan, documentaries, video music ataupun film festival.

Untuk memulai sebagai seorang DP, minimum perangkat apa yang perlu dimiliki? Minimal punya kamera, apapun jenisnya. Biasa mengasah insting dan skill dalam pengambilan gambar foto. Minimal juga mempunyai pengalaman dengan kamera dan ketertarikan dalam photography.

Apa DP harus selalu membeli dan memakai alat2 terbaru dan tercanggih untuk menghasilkan karya yang okeh?
Tidak selalu. Yang penting pengetahuan yang baik dalam penggunaan alat2 yang akan menghasilkan gambar yang bagus. Dan Kalo memang punya uang dan hobi koleksi lensa, ya kenapa tidak? Tapi sebenarnya lensa bisa juga disewa sesuai dengan kebutuhan produksi.

Sebaiknya sih minimal mau mempelajari teknologi semua kamera agar wawasan menjadi lebih luas. Kalo bisa testing produknya langsung akan lebih baik. Kreativitas vs Alat. Harusnya dengan peralatan yang terbatas, kita harus bisa bikin sesuatu yang tidak kalah baiknya. Karena kreativitas akan keluar dengan sendirinya disaat ada keterbatasan. 

Apa sih yang disebut dengan seorang DP yang sukses?
DP yang bisa menerjemahkan cerita ke dalam sebuah gambar dengan baik sesuai dengan visi Sutradara. Gambar yang dihasilkan mempunyai ciri khas tersendiri dan teknisnya selalu berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Proyek mana yang paling berkesan bagi Ojel?
Film dokumentar tentang para nelayan Indonesia. Saya mendapat kesempatan untuk berjumpa dan melihat secara langsung kehidupan para nelayan Indonesia yang ternyata sangatlah banyak di seluruh kepulauan Indonesia, berikut kondisi kehidupan bawah lautnya. Semuanya penuh dengan problema sosial dan intrik politik. Rumit.

Bagaimana Ojel selalu mengikuti perkembangan alat, software, style, teknik2 di dunia DP?
Waks! Banyak sekali! Just google! seperti (Forum Cinematographer, Forum Film, www.dpreview.com, www.red.com, www.planet5D.com, aargh.. beneran banyak banget!

Bagi dong, tips untuk membeli sebuah video camera, camera, lighting dan memilih software yang tepat untuk proyek tertentu.
·       Pertama kali tentunya melakukan review yang banyak tentang teknologi dibelakangnya dan melihat hasil test produk nya.
·       Sesuaikan dengan fungsi, budget dan kebutuhannya.
·       Ingat, teknologi selalu berkembang konstan, jadi jangan membeli peralatan yang mahal tapi tidak bisa diinvestasikan atau tidak bisa menghasilkan. Kecuali memang ada dananya dan terhitung dana bisa kembali.

Menurut Ojel, apa yang bisa meningkatkan perkembangan film layar lebar di Indonesia?
Film layar lebar Indonesia bisa maju kalo didukung oleh segenap orang yang terlibat di dalamnya dan juga dukungan pemerintah. Dari segi pandang seorang DP, selalu belajar dari film bagus yang sudah pernah dibuat, kemudian membuat sesuatu yang lebih maju, tidak sekedar meniru begitu saja.

Harapan saya untuk film Indonesia tentunya bisa maju dan bersaing dengan film asing baik dari segi kualitas dan kuantitas.

Nah teman2 bisa melihat karya2 Ojel di Rescue Lab

No comments:

Post a Comment